Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H: Sejarah, Peristiwa Penting dan Amalan Sunnah
Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah 1 Muharram jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam, ditandai dengan peristiwa besar yakni moment hijrah Nabi Muhammad SAW.
Mengutip laman LPPI Universitas Muhammadiyah Purwokerto, kalender Hijriah adalah penanggalan Islam yang di awali dari moment hijrah Nabi Muhammad saw dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Perhitungan Tahun Baru Islam bermula di era Umar bin Khattab R.a. tepatnya 6 tahun pasca-wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Kumpulan Twibbon 1 Muharram 1443 H/Tahun Baru Islam 2021, Ini Cara Pakainya
Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, masyarakat Arab mengenal tahun bersama menamainya gunakan momen perlu yang terjadi di tahun tersebut.
Misalnya kelahiran Nabi Muhammad SAW, dikenal dengan Tahun Gajah.
Sebab terhadap tahun berikut berjalan penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang mengfungsikan gajah sebagai kendaraan perangnya.
Sama dengan kalender Masehi, Kalender Hijriyah terhitung terdiri dari 12 bulan yaitu Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, slot dana Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’idah dan Dzulhijjah, bersama jumlah hari berkisar 29-30 hari.
Adapun bulan Muharram, menjadi bulan pertama di dalam kalender hijriyah ini.
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, Dr Hj Nur Mahmudah menyatakan Muharram secara bhs bisa disimpulkan sebagai bulan yang diharamkan.
Yaitu bulan yang didalamnya orang-orang Arab diharamkan dilarang (diharamkan) jalankan peperangan.
Orang Arab zaman pernah meyakini, bulan Muharram adalah bulan suci supaya tidak layak menodai bulan tersebut dengan peperangan.
Sementara pada bulan lain andaikata shafar, diperbolehkan melaksanakan peperangan.
Bulan Muharram terhitung jadi bagian dari empat bulan haram di dalam kalender Hijriyah.
Empat bulan haram itu adalah Dzulqa’idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Peristiwa Penting
Di bulan Muharram, terkandung lebih dari satu peristiwa penting, pertama hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram yang diyakini hari kebebasan Musa dari kejaran Fira’un.
Pada 10 Muharram ini umat muslim disunahkan laksanakan puasa berpuasa yang dinamakan Puasa Asyura.
Kemudian, perisitwa lain yaitu gugurnya Husein bin Ali, cucu Rasulullah di tanah Karbala.
“Nabi Yunus yang dimakan oleh ikan, itu muncul terhitung di hari-hari bulan Muharram,” kata Nur Mahmudah di dalam program Oase Tribunnews.com.
Perang Khaibar yang berjalan di th. ketujuh hijriyah juga terjadi di bulan Muharram.
Perang ini menandai penumpasan keseluruhan kaum Yahudi yang bahagia buat kekacauan dan perpecahan di kota Madinah.
Puasa Asyura dan Tasu’a
Bulan Muharram adalah satu di antara bulan haram tidak cuman bulan Rajab, Dzulqaidah, dan Zulhijah, amalan sholih yang diperintahkan kala itu adalah memperbanyak berpuasa.
Dari sekian hari di bulan Muharram, yang lebih afdhol adalah puasa hari ‘Asyura, yaitu pada 10 Muharram.
Puasa Asyura 10 Muharram memiliki keutamaan yang tinggi karena sanggup menghapus dosa setahun lalu.
Selain 10 Muharram, puasa pada 9 Muharram yang disebut Puasa Tasu’a terhitung sunnah untuk dilakukan.
Puasa Tasu’a ini dilakukan di dalam rangka menyelisihi Yahudi.
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa Asyura’ dan memerintahkan para kawan baik untuk puasa, ada sobat yang berbicara bahwa hari Asyura adalah hari yang diagungkan orang yahudi dan nasrani.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa Tahun depan akan berpuasa di tanggal sembilan.
Namun, belum hingga th. depan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamsudah diwafatkan.
Amalan Sunnah Lainnya
Di bulan Muharram ini terhitung ada sejumlah amalan mutlak yang bisa dikerjakan oleh umat Islam, diantaranya sebagai berikut.
1. Syukur atas umur yang diberikan oleh Allah SWT, Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, bakal tetapi jarang kami syukuri.
2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar.
Ini adalah hal yang paling utama yang semestinya dikerjakan tiap tiap muslim.
Sebuah kepastian bahwa yang sudah berlalu tidak mungkin bakal lagi lagi, selagi disadari atau tidak kematian dapat datang kapan saja dan yang bermafaat kala itu hanyalah amal shaleh.
3. Perbanyak tilawah Al-Qur’an
4. Shodaqoh dan berdzikir
5. Mengenang Hijrah Rasulalallah SAW
6. Berpuasa pada bulan Muharram