Jepang merupakan Negara yang memiliki kisah yang cukup menarik diikuti, mulai dari zaman kuno hingga sekarang ini. Negara yang terkenal sebagai Negara dengan teknologi dan budayanya ini memiliki sejarah yang juga menarik untuk dibahas. Untuk itu, pada kesempatan ini mari bahas lebih jauh mengenai sejarah Jepang secara singkat.
Zaman Prasejarah di Negara Jepang
Sejarah Jepang diawali dengan zaman kuno atau yang paling tua yakni pada situs slot luar negeri zaman prasejarah. Zaman ini terdiri dari 3 pembagian zaman secara umum yakni zaman paleolitik, Jōmon, dan zaman Yayoi. Berikut akan dibahas secara singkat mengenai ketiga zaman yang menjadi awal dari perkembangan Negeri matahari terbit ini.Paleolitikum merupakan zaman yang paling tua dalam pembagian zaman prasejarah dalam sejarah Jepang. Zaman ini dimulai sekitar tahun 100.000 sampai 30.000 SM, ketika manusia sudah mulai bermukim di Jepang.
Paleolitik menunjukkan adanya kondisi dimana pulau Jepang masih menjadi satu dengan daratan Asia. Pada 11.000 SM, dimana masa pleistosen berlangsung, daratan Jepang berpisah dengan daratan Asia secara perlahan dan berdiri sendiri.Jōmon adalah zaman yang dimulai setelah zaman pleistosen berakhir yakni sekitar tahun 14.000 sampai 300 SM. Pada zaman ini ditemukan tanda-tanda peradaban manusia di Jepang dimana mereka mulai berburu dan mengumpulkan makanan untuk bertahan hidup. Manusia sudah mulai membangun rumah beratapkan kayu dan sudah semakin modern.
Mereka yang hidup pada zaman ini sudah bisa bertani dan membuat pakaian dari bulu binatang buruan. Tidak hanya itu, pada kebudayaan Jōmon juga ditemui bejana dengan pola sederhana, tembikar, dan barang rumah tangga. cara mahjong 2 Beberapa literature menyebutkan bahwa keturunan Jōmon adalah penduduk asli pulau Hokkaido serta suku Ainu di Honshu.Yayoi merupakan zaman yang dimulai pada 400 atau 300 SM sampai 250 SM. Jika pada zaman Jōmon manusia belum begitu pandai dalam teknik bertani, maka pada zaman ini manusia sudah menguasai teknik bertani. Artefak yang ditemukan pada zaman ini adalah berupa sampah rumah tangga (kulit kerang) di kawasan Yayoi-Cho (sekarang Bunkyō).Penguasaan terhadap teknik bertani di sawah membuat zaman ini memunculkan perbedaan kelas di masyarakatnya yang juga melahirkan pengelompokan wilayah (kuni). Oleh karena itu perebutan tanah kerap kali terjadi pada zaman ini untuk memperluas daerah kekuasaan.